Hati hatilah mengungkapkan isi hati (curhat) agar rumah tangga utuh

curhat awal selingkuh   Mengungkapkan isi hati atau lebih dikenal dengan istilah curhat kepada teman lawan jenis yang dilakukan salah satu pasangan keluarga ternyata berpotensi menjadi gerbong perselingkuhan di keluarga.

Psikolog Universitas Medan Area, Irna Minauli, MPsi, di Medan, Senin (10/8), mengatakan, curhat mengenai masalah keluarga kepada teman lawan jenis membuka peluang pasangan suami-istri melakukan perselingkuhan.

Tanpa disadari ketika seseorang hendak menceritakan hal penting di dalam hatinya pasti akan memilih teman curhat yang disukai.

Itu disebabkan adanya faktor trust (kepercayaan) seseorang kepada lawan jenisnya yang ingin dijadikan teman curhat, maka sudah terjadi pre-disposisi (pengalihan perhatian) saat itu.

Ketika seseorang curhat lalu direspons dengan baik oleh lawan jenisnya, terjadi dua perubahan psikologis, yaitu si pelaku curhat menemukan tokoh pahlawan karena telah berkorban meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya. Sementara itu, yang mendengar curhat merasa pahlawan dan timbul rasa kasihannya.

Dari dua proses perubahan psikologis tersebut, mulai terjadi transfer energi dan intensitas emosional antar-dua lawan jenis tersebut, sehingga ketertarikan di antara mereka semakin kuat dan merasa lebih nyaman.

Setelah merasa nyaman, maka intensitas ngobrol dan curhat semakin tinggi. Semakin sering menceritakan keburukan pasangan, maka semakin kuat kebenciannya terhadap pasangannya itu.

Dalam hubungan interaksi orang dewasa, kontak fisik antar-mereka sering tidak bisa dihindarkan, sehingga bermula dari curhat dan berujung pada perselingkuhan. “Di situ lah terjadi proses berbagi rasa, berbagi raga,” ujarnya.

Irna menyarankan, pasangan suami istri harus saling cerita permasalahan keluarga dengan pasangannya. Kalaupun sulit, mereka bisa curhat kepada psikolog, ulama atau kedua orangtua.

Menurut data yang dihimpun, dari 20 pasangan yang melakukan konsultasi ke psikolog, sekitar 80 persen adalah masalah perselingkuhan yang diawali dari curhat.(*)

sumber: http://www.wartakota.co.id/read/news/9419

Masalah dalam rumah tangga pasti ada klo kita ada masalah sebaiknya jangan dipendam terlalu lama ntar lama2 bisa jadi gunung es, jangan pernah menjelek2kan istri atau suami kita di depan orang lain kalau ingin keluarga utuh #ingat itu, apa lagi lawan jenis baik itu sahabat baik sekalipun, jangan kan cuhat tentang kejelekan pasangan dalam kehidupan pribadipun sebaiknya jangan sama lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah…bukankah Allah sudah mengatur bagaimana bersikap dengan lawan jenis, klo bertatapan langsung udah jelas dilarang kan, sekarang ini yg marak ni curhat ala sms bbm chatting atau lewat media sosial lainnya , klo berkoar2 di twitter ato update status kan malu2in masa mau masalah kita nyebar kemana2 apalagi masalah keluarga , kadang malah ada yg ikutan mencibir dan jadi bahan gosip teman kita timbang yg prihatin, klo cuman berdua ya sama aja berkhalwat dilarang dalam agama. Klo udah terlanjur bagaiaman? bertobat dan g mengulanginya lagi.  curhatnya sama pasangan aja,,,klo pasangan sedang g mau ngerti untuk urusan tersebut (curhat selain keburukan pasangan) misalnya kerjaan bisa  sama teman sejenis tapi hati2 ya jangan jadi ghibah. Untuk urusan problematika rumah tangga nih klo mau minta saran sebaiknya bersama orang yg ahli dan jangan sampai cuman sepihak yg bisa menjadi penengah contohnya psikolog soalnya mereka lebih pandai dalam merendam emosi dan lebih memahami karakteristik dan psikologi manusia, tapi lebih bagus lg guru ngaji…jadi ego masing2 bisa diminimalisir… Hadirilah pengajian(tapi pengajian yang benar jangan yang asal2an) karena  akan mendapatkan faidah darinya, berupa tazkiyatun nufus (pensucian jiwa) dari syahwat yang hina, rasa takut kepada Allah dari terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan dan lebih ikhlas menghadapi suatu cobaan. Dan jangan lupa yang paling sempurna buat tempat curhat adalah Allah SWT (salah satunya dengan shalat Tahajud), Beruntung kan jadi orang Islam J